Indonesia Semakin Mudah Terserang CyberCrime Indonesia Semakin Mudah Terserang CyberCrime

Adblock Terdeteksi

Suka dengan blog ini? kami tahu bahwa iklan itu menyebalkan, namun dengan iklan kami mampu membuat blog ini terus berjalan.

Anda bisa whitelisting blog kami, atau mematikan adblocker anda

Terima Kasih

×

Indonesia Semakin Mudah Terserang CyberCrime


Indonesia Merupakan Salah satu contoh negara yang mendapatkan serangan siber paling banyak. Bagaimana tidak , dalam periode 1-7 Juli 2017 saja, Indonesia sudah  mendapatkan 902.559 serangan cyber di jaringan.
Hal ini sangat menunjukkan bahwa cyber securty atau keamanan siber di indonesia, merupakan tantangan yang sangat berat, jika Indonesia Ingin Menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar pada tahun 2025 nanti.
Ada lima Hal yang menyebabkan Kantor-Kantor dan Perusahaan di Indonesia rentan terkena Cyber Attack.
1. Kurang Sigap Saat Menghadapi Cyber Attack
Aman menyebut hal ini sebagai crisis preparedness, atau persiapan krisis. Banyak perusahaan yang kurang siap menghadapi serangan siber. Mereka baru akan bertindak jika serangan siber datang, alih-alih menyiapkan langkah taktis sebelum serangan terjadi.
Padahal kemananan siber merupakan salah satu keamanan yang paling penting, yang harus dipikirkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Perusahaan  menyiapkan satu divisi IT khusus yang strategis dan bisa melakukan tindakan cepat jika serangan siber terjadi, adalah keputusan bijak yang bisa dipilih. Artinya, perusahaan tidak hanya menempatkan divisi IT sebagai divisi pendukung saja.

2. Kurang tegas dalam penegakan kebijakan
Menurut Aman, banyak perusahaan yang telah menyusun kebijakan menghalau serangan siber, tetapi belum terlihat penegakan kebijakan tersebut.
3. Serangan siber hanya masalah IT
Ini adalah pandangan umum yang keliru. Sebab risiko yang dihasilkan dari kemanan siber tidaklah kecil.
"Kita telah melihat kasus serangan siber yang terjadi, mengakibatkan kerugian hingga miliaran dollar AS. Itu bukti jika kemanan siber bukan hanya masalah IT tapi masalah bisnis," papar Aman.
4. Minimnya kesadaran pegawai
Kesadaran akan keamanan siber yang rendah dari pegawai memiliki pengaruh yang besar.
"Lebih dari 70 persen kasus serangan siber mudah dilakukan akibat human error. Misalnya meng-klik tautan tidak aman, mencolokkan USB terinfeksi ke perangkat kantor, dan sebagainya," ungkap Aman.\
David Chinn, Senior Partner and Global Leader, Cybersecurity Practice, McKinsey & Company menambahkan, selain kesadaran pegawai, yang cukup krusial adalah kemampuan kepemimpinan bisnis terutama dalam menghadapi risiko bisnis akibat serangan siber.
"Sebab keamanan siber itu rumit," ungkapnya.
5. Perangkat USB dan SPAM (phising)
Ini berkaitan dengan poin nomor empat, di mana penggunaan perangkat USB yang terinfeksi virus atau malware bisa menyerang laptop atau komputer kantor.
Penyebaran phising melalui e-mail Spam juga harus diwaspadai oleh para karyawan perusahaan digital. Setidaknya, ada beberapa cara untuk mencegah hal ini.
Misalnya saja mengunci port USB dengan password atau jika perlu, perusahaan melakukan training kepada pegawainya, khusus untuk meminimalisir potensi serangan siber melalui hal-hal sepele.


Post a Comment

0 Comments