
Hal ini sangat menunjukkan bahwa cyber securty
atau keamanan siber di indonesia, merupakan tantangan yang sangat berat, jika
Indonesia Ingin Menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar pada tahun 2025
nanti.
Ada lima Hal yang menyebabkan Kantor-Kantor
dan Perusahaan di Indonesia rentan terkena Cyber Attack.
1. Kurang Sigap Saat Menghadapi Cyber Attack
Aman menyebut hal ini sebagai crisis preparedness,
atau persiapan krisis. Banyak perusahaan yang kurang siap menghadapi serangan
siber. Mereka baru akan bertindak jika serangan siber datang, alih-alih
menyiapkan langkah taktis sebelum serangan terjadi.
Padahal kemananan siber merupakan salah satu
keamanan yang paling penting, yang harus dipikirkan oleh perusahaan-perusahaan
tersebut.
Perusahaan menyiapkan satu divisi IT
khusus yang strategis dan bisa melakukan tindakan cepat jika serangan siber
terjadi, adalah keputusan bijak yang bisa dipilih. Artinya, perusahaan tidak
hanya menempatkan divisi IT sebagai divisi pendukung saja.
2. Kurang tegas dalam penegakan kebijakan
Menurut Aman, banyak perusahaan yang telah menyusun kebijakan
menghalau serangan siber, tetapi belum terlihat penegakan kebijakan tersebut.
3. Serangan siber hanya masalah IT
Ini adalah pandangan umum yang keliru. Sebab risiko yang
dihasilkan dari kemanan siber tidaklah kecil.
"Kita telah melihat kasus serangan siber yang terjadi,
mengakibatkan kerugian hingga miliaran dollar AS. Itu bukti jika kemanan siber
bukan hanya masalah IT tapi masalah bisnis," papar Aman.
4. Minimnya kesadaran pegawai
Kesadaran akan keamanan siber yang rendah dari pegawai memiliki
pengaruh yang besar.
"Lebih dari 70 persen kasus serangan siber mudah dilakukan
akibat human error. Misalnya meng-klik tautan tidak aman,
mencolokkan USB terinfeksi ke perangkat kantor, dan sebagainya," ungkap
Aman.\
David Chinn, Senior Partner and Global Leader, Cybersecurity
Practice, McKinsey & Company menambahkan, selain kesadaran pegawai, yang
cukup krusial adalah kemampuan kepemimpinan bisnis terutama dalam menghadapi
risiko bisnis akibat serangan siber.
"Sebab keamanan siber itu rumit," ungkapnya.
5. Perangkat USB dan SPAM (phising)
Ini berkaitan dengan poin nomor empat, di mana penggunaan
perangkat USB yang terinfeksi virus atau malware bisa
menyerang laptop atau komputer kantor.
Penyebaran phising melalui
e-mail Spam juga harus diwaspadai oleh para karyawan perusahaan
digital. Setidaknya, ada beberapa cara untuk mencegah hal ini.
Misalnya saja mengunci port USB dengan password atau
jika perlu, perusahaan melakukan training kepada pegawainya,
khusus untuk meminimalisir potensi serangan siber melalui hal-hal sepele.
0 Comments